Senin, 31 Maret 2014

Belum ulangtahunku

Oleh: Mumsikuddiin Zuhdan

Ku kira, hari ini adalah ulangtahunku,aku pun berharap ada yang memberiku hadiah yang kuidam-idamkan, Bintang Tujuh. 5.30; Ku buka mataku. Tak ada hadiah yang langsung muncul di depan mata, layaknya di film. 10.00; masih belum ada satupun hadiah yang kuterima. 15.00; masih nihil. 19.45; AH! Tak kusangka, Ultahku besok, itu kuketahui setelah kumelirik kalender partai PDIP yang terpajang di kamarku. Malamnya, kutulis itu semua dalam diaryku. Kuberi judul “Belum ulangtahunku”. Selagi  aku bahagia, kuceritakan apa yang aku tulis di diary. Seperti inilah apa yang kutulis:

Belum ulangtahunku

Ku kira, hari ini adalah ulangtahunku,aku pun berharap ada yang memberiku hadiah yang kuidam-idamkan, Bintang Tujuh. 5.30; Ku buka mataku. Tak ada hadiah yang langsung muncul di depan mata, layaknya di film. 10.00; masih belum ada satupun hadiah yang kuterima. 15.00; masih nihil. 19.45; AH! Tak kusangka, Ultahku besok, itu kuketahui setelah kumelirik kalender partai PDIP yang terpajang di kamarku. Malamnya, kutulis itu semua dalam diaryku. Kuberi judul “Belum ulangtahunku”. Selagi  aku bahagia, kuceritakan apa yang aku tulis di diary. Seperti inilah apa yang kutulis:

Belum ulangtahunku

Ku kira, hari ini adalah ulangtahunku,aku pun berharap ada yang memberiku hadiah yang kuidam-idamkan, Bintang Tujuh. 5.30; Ku buka mataku. Tak ada hadiah yang langsung muncul di depan mata, layaknya di film. 10.00; masih belum ada satupun hadiah yang kuterima. 15.00; masih nihil. 19.45; AH! Tak kusangka, Ultahku besok, itu kuketahui setelah kumelirik kalender partai PDIP yang terpajang di kamarku. Malamnya, kutulis itu semua dalam diaryku. Kuberi judul “Belum ulangtahunku”. Selagi  aku bahagia, kuceritakan apa yang aku tulis di diary. Seperti inilah apa yang kutulis:

Belum ulangtahunku

Ku kira, hari ini adalah ulangtahunku,aku pun berharap ada yang memberiku hadiah yang kuidam-idamkan, Bintang Tujuh. 5.30; Ku buka mataku. Tak ada hadiah yang langsung muncul di depan mata, layaknya di film. 10.00; masih belum ada satupun hadiah yang kuterima. 15.00; masih nihil. 19.45; AH! Tak kusangka, Ultahku besok, itu kuketahui setelah kumelirik kalender partai PDIP yang terpajang di kamarku. Malamnya, kutulis itu semua dalam diaryku. Kuberi judul “Belum ulangtahunku”. Selagi  aku bahagia, kuceritakan apa yang aku tulis di diary. Seperti inilah apa yang kutulis:

Belum ulangtahunku

Ku kira, hari ini adalah ulangtahunku,aku pun berharap ada yang memberiku hadiah yang kuidam-idamkan, Bintang Tujuh. 5.30; Ku buka mataku. Tak ada hadiah yang langsung muncul di depan mata, layaknya di film. 10.00; masih belum ada satupun hadiah yang kuterima. 15.00; masih nihil. 19.45; AH! Tak kusangka, Ultahku besok, itu kuketahui setelah kumelirik kalender partai PDIP yang terpajang di kamarku. Malamnya, kutulis itu semua dalam diaryku. Kuberi judul “Belum ulangtahunku”. Selagi  aku bahagia, kuceritakan apa yang aku tulis di diary. Seperti inilah apa yang kutulis:

Belum ulangtahunku


Ku kira, hari ini adalah ulangtahunku,aku pun berharap ada yang memberiku hadiah yang kuidam-idamkan, Bintang Tujuh. 5.30; Ku buka mataku. Tak ada hadiah yang langsung muncul di depan mata, layaknya di film. 10.00; masih belum ada satupun hadiah yang kuterima. 15.00; masih nihil. 19.45; AH! Tak kusangka, Ultahku besok, itu kuketahui setelah kumelirik kalender partai PDIP yang terpajang di kamarku. Malamnya, kutulis itu semua dalam diaryku. Kuberi judul “Belum ulangtahunku”. Selagi  aku bahagia, kuceritakan apa yang aku tulis di diary. Seperti inilah apa yang kutulis:

Belum ulangtahunku


Ku kira, hari ini adalah ulangtahunku,aku pun berharap ada yang memberiku hadiah yang kuidam-idamkan, Bintang Tujuh. 5.30; Ku buka mataku. Tak ada hadiah yang langsung muncul di depan mata, layaknya di film. 10.00; masih belum ada satupun hadiah yang kuterima. 15.00; masih nihil. 19.45; AH! Tak kusangka, Ultahku besok, itu kuketahui setelah kumelirik kalender partai PDIP yang terpajang di kamarku. Malamnya, kutulis itu semua dalam diaryku. Kuberi judul “Belum ulangtahunku”. Selagi  aku bahagia, kuceritakan apa yang aku tulis di diary. Seperti inilah apa yang kutulis:

Belum ulangtahunku


Ku kira, hari ini adalah ulangtahunku,aku pun berharap ada yang memberiku hadiah yang kuidam-idamkan, Bintang Tujuh. 5.30; Ku buka mataku. Tak ada hadiah yang langsung muncul di depan mata, layaknya di film. 10.00; masih belum ada satupun hadiah yang kuterima. 15.00; masih nihil. 19.45; AH! Tak kusangka, Ultahku besok, itu kuketahui setelah kumelirik kalender partai PDIP yang terpajang di kamarku. Malamnya, kutulis itu semua dalam diaryku. Kuberi judul “Belum ulangtahunku”. Selagi  aku bahagia, kuceritakan apa yang aku tulis di diary. Seperti inilah apa yang kutulis:

Belum ulangtahunku


Ku kira, hari ini adalah ulangtahunku,aku pun berharap ada yang memberiku hadiah yang kuidam-idamkan, Bintang Tujuh. 5.30; Ku buka mataku. Tak ada hadiah yang langsung muncul di depan mata, layaknya di film. 10.00; masih belum ada satupun hadiah yang kuterima. 15.00; masih nihil. 19.45; AH! Tak kusangka, Ultahku besok, itu kuketahui setelah kumelirik kalender partai PDIP yang terpajang di kamarku. Malamnya, kutulis itu semua dalam diaryku. Kuberi judul “Belum ulangtahunku”. Selagi  aku bahagia, kuceritakan apa yang aku tulis di diary. Seperti inilah apa yang kutulis:

Belum ulangtahunku


Ku kira, hari ini adalah ulangtahunku,aku pun berharap ada yang memberiku hadiah yang kuidam-idamkan, Bintang Tujuh. 5.30; Ku buka mataku. Tak ada hadiah yang langsung muncul di depan mata, layaknya di film. 10.00; masih belum ada satupun hadiah yang kuterima. 15.00; masih nihil. 19.45; AH! Tak kusangka, Ultahku besok, itu kuketahui setelah kumelirik kalender partai PDIP yang terpajang di kamarku. Malamnya, kutulis itu semua dalam diaryku. Kuberi judul “Belum ulangtahunku”.


Selesai.